Sepercik Cahaya Pembangkit Semangat

Sepercik Cahaya Pembangkit Semangat


Sepercik Cahaya Pembangkit Semangat - Bogor, 29 Mei 2007
Hari itu Adalah Hari Yang tak Mungkin Aku dan Keluargaku Lupakan, hari dimana Perusahaan Ayahku Bangkrut, semua Aset Perusahaan tergadaikan, Rumah, Villa, Mobil, Semua Habis dijual untuk Membayar Hutang Ayahku kepada Bank, Ibuku terus Menangis Merenungi Nasib Kami Kedepan, Aku coba Menenangkannya, tapi aku juga memikirkan Entah bagaimana caraku melanjut kan Pendidikan

Sekarang aku duduk di Bangku kelas 3 SMA, dan Sebentar Lagi Akan Kuliah, Semua teman Sebayaku Akan Melanjutkan Kuliah di Universitas ternama baik di Indonesia maupun Luar Negeri. Aku Hanya Bisa terdiam Ketika Temanku Riana Menanyakan Universitas tujuanku,
“Lin kamu mau kuliah di mana?” tanyanya
“gak tau belum kepikiran ri, aku gak mau ngebebani keluarga” jawabku
Temanku riana berkeinginan Melanjutkan Study di Salah satu Universitas terbaik di indonesia, Riana tahu keadaan Ekonomiku yang Sekarang, dia Menawarkanku untuk Meminjam Uang padanya, tapi aku Menolaknya, Alasannya Cukup sederhana Aku ingin Kuliah dengan Biaya dan kemampuanku sendiri.

Sebelum kuliah, Sehabis pulang sekolah Aku bekerja di sebuah Supermarket, Gajinya Lumayan Untuk Membantuh Ayah dan ibuku Supaya Mereka tidak terlalu terbebani dan jika ada sisanya Uang hasil kerjaku, kutabung, tak dapat kupungkiri Niatku Untuk kuliah Semakin Besar, aku Berkeinginan Menjadi Orang Sukses. Agar dapat meraih Cita-Cita kelak.

Hari Kelulusan SMA pun telah tiba, Hari itu Semua temanku datang dengan Mengendarai Mobil bersama Orangtuanya, Sedangkan aku bersama Orangtuaku pergi ke SMA hanya Menaiki kendaraan Umum walau begitu aku tidak iri sedikit pun, dengan mereka. Ketika hasil kelulusan dibacakan, Betapa terkejutnya aku ketika kepala Sekolah Mengatakan Bahwa Nilai tertinggi diraih Oleh siswa yang Bernama Elina Putri, Siswa kelas XII IPA, senang bukan kepalang ketika Aku dipersilakan naik ke atas Panggung dan Mendapatkan Penghargaan Atas Prestasi Yang kuraih, Selain itu Aku juga Berkesempatan meraih Beasiswa kuliah Di Belanda, sebuah negera indah di benua eropa, Sebelum menghadapi tes, aku Sudah mempersiapkannya dengan baik, Aku selalu Belajar mengenai Materi yang disampaikan guru dari kelas X sampai kelas XII, tak lupa Aku Berdoa dan Berserah diri kepada Allah Swt.

Hari tes seleksi Mahasiswa Baru Pun telah tiba Sebelum aku pergi untuk Melaksanakan tes, aku Meminta Doa restu dari kedua Orangtuaku.
Tes Berlangsung Cukup lama yakni kurang lebih 3 jam, Dengan Percaya diri dan Berdoa aku berhasil Menyelesaikan Soalnya tepat waktu, pengumuman bagi Siswa yang diterima akan dilakukan pada hari ke Tujuh setelah tes.

Hari silih berganti Waktu Pengumuman Pun telah tiba dengan percaya diri aku pergi ke tempat diadakannya Beasiswa Study ke Belanda tersebut, semua orang dari berbagai daerah Berdatangan untuk melihat pengumuman tersebut, nama-nama siswa yang lulus tes sudah ditempel, dengan berdesak-desakan aku melihat hasil pengumuman tersebut, betapa bahagianya aku, ketika aku melihat dari Ratusan Siswa yang ikut tes tersebut, hanya diambil 25 siswa Indonesia pilihan yang mendapat Beasiswa belajar di belanda dan namaku ada di Urutan ketiga sebagai siswa yang dinyatakan diterima di salah satu Universitas ternama di Negeri Bunga Tulip itu.
Ketika aku pulang ke rumah tangisku tak bisa lagi terbendung, aku menangis di pelukan ayah dan ibuku, sembari bersyukur kepada Allah Swt.

Hari keberangkatanku ke belanda pun tiba, ayah dan ibuku Mengantar ku Ke Bandara, sambil menangis kedua orangtuaku itu Memelukku, dan Melepasku, mereka berpesan padaku agar selalu giat belajar, dan jangan tinggalkan Sholat, setelah kurang lebih 8 jam dalam pesawat Akhirnya pesawat Mendarat dan aku sampai di Negeri Kincir Angin, negeri yang tidak pernah terlintas sedikit pun pada benakku bahwa aku akan menghabiskan 5 tahun ku disini Meraih Gelar Kedokteran.

5 tahun pun berlalu aku mendapatkan pendidikan gratis dan Uang saku ditanggung pemerintah suka duka kulalui disini kini Hari Wisuda pun telah tiba, aku berhasil meraih Gelar seorang Dokter dgn S2, bahagia haru bercampur jadi satu ketika orangtuaku datang mendampingiku ketika aku akan mengakhiri pendidikanku di Belanda, setelah Wisuda telah selesai, aku dan Orangtuaku kembali Negara yang sangat kucinta, negeri kelahiranku, negeri dimana aku dibesarkan yakni Indonesia, aku berjanji akan mengabdikan hidupku untukmu tanah airku.

Selesai

Amanah jangan pernah menyerah, jika kita berusaha dengan sungguh2 maka allah akan mempermudahkan kita, dan membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Cerpen Karangan: Laurent Descham Anelka
Facebook: Laurent Descham Anelka
Copyright © Cerpen Menarik dan Populer. All rights reserved. Template by Amanbet