MASIH ADA SISA WARNA HIDUPMU

MASIH ADA SISA WARNA HIDUPMU

Cerpen Cinta - Karya Randi Erika Jamarun

Gadis itu bernama Bunga, semenjak orang tua nya meninggal Bunga mengalami situasi yang sangat terpuruk. Hari-hari menajdi buruk dijalani Bunga. Memang tak dapat dipungkiri kedekatannya dengan orang tuanya. Bunga selalu tidur disamping ibunya, bahkan semua keseharian Bunga dikampus tak pernah dilewatkan sedetikpun untuk diceritakan kepada ibunya.

Pada suatu malam sebelum kepergian ibunya, Bunga tepat tidur didekat ibunya. Bunga memeluk ibunya dan bercerita “ Ibu hari ini aku kuliah Bahasa Inggris, dan kami tadi bermain games bersama, kelompok aku tidak menang hari ini bu” ujar Bunga kepada ibunya. Lalu sontak ibunya menjawab “ main games apa tadi Bunga nak? Tidak papa Bunga tidak menang hari ini tapi suatu saat Bunga pasti akan diberi kemenangan” saut ibunya.

Ketika sebelum tidur, ibunya langsung mengambilkan sesuatu yang dia buatkan untuk Bunga ketika kepasar tadi. “Bunga…. Ibu tadi lagi membuat kerajinan dengan ibu-ibu tetangga lain, trus ibu teringat kamu dan ibu membuatkan ini” dengan tersenyum ibu memberikan kepada bunga. “ itu apa bu, baling-baling? Ibu becanda ya, Bunga kan bukan anak kecil lagi bu” jawab Bunga.

“Ibu memberikan ini agar kau selalu tersenyum nak, aka nada masa-masa sulit yang akan Bunga lewati ketika beranjak dewasa. Apapun kita tidak bisa mengetahui apa yang terjadi. Ibu membuatkan balin-baling pelangi ini untuk bunga agar bunga selalu tersenyum nak. Seperti ketika Bunga tidak menang main games dikampus tadi, dengan baling-baling pelangi ini emoga setiap masih ada angina yang berhembus didalam jiwa Bunga, maka akan slalu ada sisa warna dari pelangi itu yang akan mewarnai hidup Bunga”. 

Bunga tidak mengerti apa yang disampaikan Ibunya, dia masih menyimpan rasa penasaran dengan ucapan Ibunya tersebut. Tak lama berselang dua minggu, Bunga masuk kelas Bahasa Inggris lagi, dan games pun kembali di mulai. Kali ini kelompok Bunga menang dengan poin yang sangat jauh disbanding teman-temannya. Tak sabar ketika jam kuliah berakhir, Bunga ingin pulang dan memberitahukan kepada ibunya. Pastinya ibunya sangat bangga kali ini karena Bunga menang main games di pelajaran Bahasa Inggris dikampus nya. 

Dengan semangat Bunga berlari dan menunggu pangkuan ibunya. Namun ketika sesampainya dirumah, Bunga melihat orang sangat ramai di rumahnya. Tidak seperti biasanya banyak orang dirumah Bunga,. Sempat terpikir oleh Bunga perasaan tidak ada ibunya cerita mau mengadakan acara dirumah, biasanya ibu Bunga selalu bercerita kalau memang ada acara dirumah.

Ketika sampai didepan pagar rumah Bunga, dia heran semua orang orang nmenatapi dia dengan berlinang-linang. Rasa penasaran Bunga pun makin bertambah, lalu dia bertanya kepada ibu-ibu disana, tidak asda satupun yang menjawab, semua masih menatapi Bunga dengan berlinang. Lalu ketika masuk kedalam rumah, bunga melihat seseorang ditutup kain putih dan ditutup dengan kain panjang. Semua orang yang duduk disamping orang itu menangis dan membuat Bunga takut. Ibu teman pengajian ibunya pun langsung memeluk Bunga dan menangis, lalu ibu itu menyuruh Bunga membuka kain yang menutupi orang yang tebaring dengan kain putih itu. Seketika Bunga membuka kain itu dengan perlahan, Bunga melihat mata yang selalu menatap indah kematanya, mulut yang selalu berucap kata sayang kepadanya. Tak bisa tertahan lagi Bunga berteriak dan menangis terisak-isak seketika mengetahui orang itu adalah ibunya. Bunga menangis dan terus menangis sambil memeluk mayat ibunya dan berkata “ ibu kenapa ibu pergi begitu cepat? Bunga takut bu… bunga takut 
sendirian tanpa ibu. Bunga hari ini menang games di kampus bu, Bunga ingin cerita sama ibu…”.

Ibu bunga telah meninggal dunia, ada beberapa hal yang tak dikatakan ibunya kepada Bunga. Ibu bunga mengalami penyakit gagal ginjal. Tetapi dibunya meneymbunyikan kepada Bunga, dengan alasan agar Bunga tidak terganggu dalam belajar dan Bunga selalu semangat didalam kuliahnya. Ayah Bunga juga sudah meninggal dunia semenjak Bunga ber umur 5 tahun, keluarga Bunga juga tidak jelas dimana. Bunga adalah anak satu-satunya, dan sampai saat sekarang Bunga dirawat oleh ibu tetangganya.

Setelah 1 tahun kemudian, Bunga membuka box barang-barangnya yang dia simpan lama di bawah tempat tidurnya, dan melihat baling-baling pelangi yang diberi ibunya. Lalu Bunga menangis melihat pemberian ibunya itu, dan berkata sekarang Bunga sudah mengerti bu…..

Sekelam apapun proses hidupmu, masih akan ada angin yang memutar roda baling-baling kehidupan yang menyebarkan warna-warna cinta dalam jiwamu”

~Randi Erika~

“END”
Copyright © Cerpen Menarik dan Populer. All rights reserved. Template by Amanbet