ANJING YANG BURUK DAN KELINCI

ANJING YANG BURUK DAN KELINCI


Cerpen Motivasi - Anjing Yang Buruk dan Kelinci - Pada zaman dahulu hiduplah seekor anjing yang buruk rupa bernama Frasca. Ia adalah seekor anjing yang tak ada artinya di mata para hewan yang lain. Dan, hampir setiap hari Frasca selalu sedih dengan penampilan buruk yang dimilikinya. Bahkan dia pernah menganggap TUHAN tidak adil padanya karena telah memberi kutukan bukan anugrah yang indah padanya. Mereka menganggap Frasca adalah seekor anjing buruk yang tak ada gunanya. Karena dia sangat malu, ia mencari berbagai cara untuk dapat mengubah penampilannya agar dapat dipandang baik oleh orang lain. Suatu hari, Frasca bertemu dengan seekor kura-kura yang sudah sangat berumur, saat itu Frasca sedang berkeliling untuk mencari makanan yang akan dimakannya. Ketika melewati kura-kura tersebut, Frasca dipanggil oleh kura-kura tersebut lalu meminta bantuan agar Frasca mau membantu mengangkat tubuhnya yang sedang masuk di dalam sebuah lubang yang lumayan besar.

Setelah membantu kura-kura tersebut, sang kura-kura mengucapkan banyak terima kasih kepada sang anjing yang tidak lain bernama Frasca. Saat akan melanjutkan perjalanan, Frasca dipanggil oleh kura-kura tersebut. “Nak, siapa nama kamu? Dan sedang apa kamu disini ?”. “Na, Na.... Nama saya Frasca. Saya disini untuk mencari makan dan mencari cara agar penampilan saya dapat berubah menjadi lebih baik”. “Nak, karena kamu telah membantu saya, saya juga akan membantu kamu. Saya akan memberitahu kamu sesuatu yang dapat mengubah penampilan kamu menjadi lebuh bagus. Akan tetapi itu tidak akan mudah” kata kura-kura tersebut pada Frasca. “Yang benar kek? Bagaimana caranya ?” tanya Frasca. “Frasca, ada sebuah hutan dibalik gunung tersebut. Dan dihutan itu, ada sebuah bunga yang bernama Reflay, konon bunga itu dapat mengabulkan sebuah permintaan sang pengguna. Namun tidak akan mudah untuk mendapatkan bunga itu. Ciri-ciri bunga itu berbetuk lebar dan berdaun ber-tangkai emas, jika ingin menggunakannya cukup untuk memakan tangkai daun tersebut. Hanya itu yang saya tau tentang bunga tersebut, semoga informasi ini cukup membantu kamu, Frasca.”. Jawab kura-kura tersebut. Setelah mengucapkan terimakasih, Frasca langsung pergi kerumah pohonnya untuk menyiapkan beberapa bekal yang akan dia bawa untuk berpergian jauh.

Diperjalanan, Frasca bertemu dengan seekor kelinci berbulu abu-abu halus yang juga sedang dalam masalah. Sang kelinci sedang terjerat oleh akar pohon dan tampaknya ia tidak dapat lepas dari jeratan tersebut. Lalu dengan sigap Frasca menolong sang kelinci dari akar pohon itu dengan menggigit akar dari pohon tersebut. Setelah dapat melepaskan kelinci tersebut, Frasca langsung bertanya kepada sang kelinci, “Saya Frasca, nama kamu siapa?” tanya Fraska kepada kelinci abu-abu itu. “Nama saya Frida, oh ya, terimakasih ya karena kamu telah menolongku, kalau tidak aku akan terperangkap disana hingga besok”, balas Frida. “Kamu mau kemana, kenapa bisa sampai ke sini?”. “Saya adalah seorang pengembara, saya hanya lewat saja disini, kalau kamu sedang apa?”. “Saya sedang dalam perjalanan untuk mencari bunga Reflay, saya berpenampilan sangat buruk sehingga saya dijuluki POOR DOG di lingkungan sekitar saya, konon bunga Reflay itu dapat menabulkan kainginan orang yang memakan bunga tersebut. Jadi saya kesini untuk mencari bunga itu dan meminta agar saya dapat berpenampilan yang menarik”, jawab Frasca. “Kalau begitu apakah saya boleh ikut dengan kamu untuk mencari bunga tersebut?”, tanya Frida. Lalu Frasca menjawab, “Tentu, dengan senang hati”. Lalu mereka berdua pun melanjutkan perjalanan untuk mencari bunga tersebut.

Sudah 2 hari perjalanan berlangsung, akan tetapi merka belum juga sampai dibukit. Setelah lama perjalanan sudah genap 4 hari. Mereka baru dapat melewati bukit yang sangat tinggi tersebut. Saat akan memasuki kawasan hutan, tiba-tiba seorang pemburu liar sedang berburu binatang dihutan tersebut. Frasca dan Frida kemudian berlari untuk memasuki hutan dari arah yang lain saja. “Frasca, bagaimana ini. Apakah kita harus melewati jalan ini?”. “Tentu tidak Frida, dari pada menantang maut, lebih baik kita melewati jalan yang lain saja. Meskipun dengan melewati jalan yang lain kita akan menempuh waktu yang lebih lama”, kata Frasca. Kemudian Frida menjawab, “Kamu benar Frasca, kita akan lebih aman melewati jalan yang lain, walaupun akan memakan waktu yang cukup lama”. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan kehutan.

Entah nasib naas yang telah mengejar mereka, tetapi, yang pasti mereka telah dalam keadaan bahaya karena telah melewati jalur yang salah. Saat mereka hendak melewati jalur yang telah mereka tentukan tersebut. Ternyata terdapat lebih banyak pemburu liar di kawasan tersebut. Dan mereka dekejar oleh pemburu liar itu. Sudah hampir 10 menit mereka dikejar, akhirnya para pemburu tersebut telah menyerah. Tak terasa, mereka telah sampai di tempat tujuan. Bunga Reflay sudah ada di depan mata, Frasca tidak langsung menuju ke bunga itu.

Akan tetapi dia malah menatap bunga itu bagaikan sedang melakukan pertandingan tatap mata. Selang beberapa saat, Frasca kembali berjalan menuju Frida yang dari tadi sudah mengamati bunga tersebut. “Sungguh indah, sobat” ucap Frida. “Tentu Frida, sungguh menakjubkan, aku tak menyangka akan melihat bunga seindah ini seumur hidupku.

Maka terkagum-kagumlah Frasca melihat bunga tersebut. “Bunga seindah ini, pasti memang sangat ajaib. Namun dibalik kesuburan tumbuhnya bunga tersebut, pasti bunga ini hanya tumbuh 10 tahun sekali. Tidak-tidak .Pasti, 100 tahun sekali, atau mungkin 1000 tahun sekali, atau mungkin lebih lama. Yang pastinya bunga ini tidak tumbuh begitu cepat. Aku jadi tidak ingin menggunakan bunga ini, kemungkinan bunga ini akan lebih dibutuhkan oleh orang lain dengan kepentingan yang lebih besar resikonya”. “Kamu benar Fras, tapi apa kamu mau hidup dengan wajah seperti itu?”. Sambil menatap langit, “Aku akan lebih senang jika hidup dalam karunia TUHAN YANG MAHA KUASA. Dan tentunya, aku diciptakan dengan penampilan begini agar aku dapat lebih mngerti apa itu KARUNIA dan aku akan mensyukuri anugrah apa yang telah ada padaku!”. “Kau memang teman terhebat yang pernah kutemui kawan. Kau telah rela mengorbankan keinginan yang sudah hampir tercapai, demi kepentingan yang lebih besar tentunya”. “ya kau benar, dan terimakasih juga untu
kmu karena telah mau membantuku untuk sampai pada saat ini di tempat ini, Frida”. Dengan cepat Frida menjawab, “Terimakasih juga Frasca.

Dan kemudian Frasca hidup tenang dan damai, cerita tentangnya mengorbankan keinginan telah tersebar di berbagai daerah. Kini penampilan buruk baginya bukan merupakan sebuah masalah lagi. Dan orang orang yang dulunya menjauhinya telah menjadi sahabat bagi dirinya dan dia diangkat sebagai pemimpin dari kelompok pada lingkungan itu.
Copyright © Cerpen Menarik dan Populer. All rights reserved. Template by Amanbet