KOTAK MUSIK TERAKHIR

KOTAK MUSIK TERAKHIR

Karya A.Hardiyanti-Kahar

Siapa  tak mengenalnya ia sosok yang menjadi panutan terindah dihidupku. Aku menyebutnya Rizky. Ia sahabatku. Aku akrab dengannya karna kita dari dulu selalu bersama. Hingga saat aku sma dokter mediagnosis kalau diriku mengalami penyakit kelainan jantung. Aku sangat benci pada penyakitku. Setiap hari aku selalu menghabiskan waktuku membaca novel sampai seatu ketika Rizky Nazar dia datang kerumahku. Ia mengajakku pergi.

Aku senang sekali karna aku sedang suntuk di kamar sambil memandangi jendela.

“Keluar yuk aku mau ngajakkin kamu jalan,” ujar Rizky tersenyum.
“Yaudah kita mau kemana nih?” 
“Ikut aja aku mau nunjukkin tempat yang indah dan juga ada suprais yang mau aku siappin buat kamu!!”

Akhirnya aku mengikut saja perkataan Rizky. Aku nggak sabar kejutan apa yang diberikan Rizky untukku. Aku mengenal Rizky sudah sejak lama waktu aku sd. Sikapnya yang baik dan tidak sombong meluluhkanku. Ia pun berjanji kelak akan selalu ada untukku dan menjagaku.

Mobil yang ditumpangi Rizky dan akupun berhenti. Ia membawaku ke pantai. Lalu Rizky memberhentikan mobilnya. Ia menyuruhku menutup mata. Akupun menutup mataku. Tak lama menunggu akhirnya Rizky menyuruhku membuka mata.

Apa katanya? Suprais, mimpikah ini sebuah kotak musik berwarna hitam. Aku menyukainya.

“Wah bagus banget ki, makasih ya!!” 

Aku sampe tak bisa berkata-kata.

“Pokoknya kamu harus sembuh jaga kotak musik ini seperti kamu menjaga aku” Kata-katanya mampu menghipnotisku.

Aku terhanyut oleh lantunan nada-kotak musik ini. Aku sampai meneteskan airmata tak kusangka sahabatku seromantis ini memberikanku hadiah kotak musik. Beberapa hari kemudian Rizky jadi lebih perhatian padaku. Aku heran ada apa ya? dia jadi lebih sering mengajakku jalan. Walaupun ia tahu kalau aku menderita penyakit kelainan jantung.

Senyumnya tak pernah lepas matanya selalu mengisi setiap sudut hariku. Rizky nama yang takkan kulupakan dilembar memoriku. Tiba-tiba suatu hari saat aku dan Rizky tengah berbincang direstoran. Ia terlihat menatapku dengan seriusnya. Aku pun bertanya kepadanya. Ada apa dan kenapa ia bertingkah seperti tadi.

“Kenapa kamu ngeliattin aku kayak gitu?” Tanyaku penasaran
“Aku mau ngomong sesuatu sama kamu.” 
“Apa?” 
“Aku pengen jadi dokter dan aku pengen ngelanjuttin kuliah aku di Jepang biar aku bisa jadi dokter dan aku bisa sembuhin kamu.” 

“Tapi gak mungkin bisa!!” 

***

Aku masih terngiang ucapan Rizky kembali. Hatiku kian dirundung pilu mendengar ucapan Rizky. Hingga pada suatu hari Rizky mengajakku kepuncak. Aku dan Rizky bersenang-senang disana. Pemandangannya sejuk ada kebun tehnya juga disana. Pokoknya indah deh. Sejuk dan asri buat siapapun yang kesana pasti betah berlama-lama disana.

Hingga aku merasakan jantungku terasa sakit. Rizky dengan sabarnya segera membantuku. Rizky, emang cowok baik, penyayang dan lemah-lembut ia juga optimis mencapai cita-citanya. Jadi dokter. 

“Pokoknya setelah aku kembali dari jepang aku bakalan sembuhin kamu karna aku cinta sama kamu aku mau kita lebih dari sekedar sahabat.” ucap Rizky lembut.
“Aku nggak tahu mesti senang apa sedih tapi aku yakin kamu pasti bisa jadi dokter seperti yang kamu bilang sama aku.” 
“Aku janji aku pasti balik buat kamu,” 
“Aku percaya kok.” ucapku mengangguk didepan Rizky.

Aku dan Rizky mencari tempat berteduh karna hujannya yang kian deras dan deras. Hari itu sangat menyenangkan buatku dan Rizky.

“Kamu pasti sembuh!!” itulah kata-kata yang pasti selalu kudengar di Rizky. Dan aku yakin sekali aku pasti sembuh seperti yang pernah diucapkannya. Hingga pada suatu ketika Rizky mengajakku makan-malam. Ia terlihat bahagia sekali pesonanya kian rupawan.

Diajaklah aku ke sesuatu tempat yang khusus dibuatnya menjadi makan-malam romantis. Sebuah taman indah menakjubkan. Hari ini aku merasa menjadi gadis seutuhnya milik Rizky. 

“Tunggu bentar aku mau nunjukkin sesuatu aku ambil di mobil dulu ya.” 
“Jangan lama-lama ya ki,” 

Rizky berjalan menuju kearah mobilnya. Ia keliahatan mengambil kotak cincin dan juga sebuah mawar putih. Tapi setelah mengambil kotak cincinnya ia berjalan dan berjalan hingga sebuah motor menabraknya. Rizky terkulai penuh darah. Aku mencari Rizky diparkiran kutemukan dia dalam keaadaan tak bernyawa hatiku pedih seluruh ragaku sakit dibuatnya. Baru sebentar tapi Rizky sudah pergi secepat ini.

“Rizkkkkkyyyyy.....” 

Aku nggak akan pernah lupa
Saat dimana kita bersama mungkin
Ini rencana indah tuhan buat kita ki,
Kadang aku merasa ngeluh sama 
Penyakitku kadang aku menjadi 
Makhluk menyedihkan karna penyakit
Ini membuatku sengsara tapi kamu nguattin
Aku ki, makasih udah memberikan kenanngan
Walau hanya sementara dan makasih hadiah kotak 
Musiknya aku nggak bakalan lupain memori indah
Kita ki, kenangan melalui alunan indah cerita kita Ki,

***

Beberapa tahun kemudian...

Aku terduduk di kursi roda sambil membaca novel ilana-tan. Aku tersenyum memandangi sekitar laut. Aku suka laut karna laut mengingatkanku padamu yang jauh disana. Terbawa arus yang tak mungkin kujangkau. Kini aku telah sembuh ki, seperti janji kamu. Dan aku sekarang telah sehat kembali walau tak sesempurna biasanya.

“Makasih ki, udah mau menemani hari-hari aku disaat aku sakit makasih udah ngasih aku memori terindah yang gak bakal aku lukiskan.” 

Aku meninggalkan laut dengan sebuah senyuman kecil.

The-End
Copyright © Cerpen Menarik dan Populer. All rights reserved. Template by Amanbet