Sasa Anak Yang Baik

Sasa Anak Yang Baik

“Sasa, ayo cepat!” perintah Ibu Sasa yang sudah berkepala tiga. “Iya ibu” ucap Sasa. “Ini ya, dagangannya kalau pulang jangan sampai maghrib” perintah Ibu Sasa lagi. “iya” balas Sasa Simple.

“Kue!!.. Kue!!.. Kue!!… kuenya bu” teriak Sasa meski teriknya panas matahari.
Sasa dan Ibunya adalah seorang penjual Kue Bapak Sasa seorang Petani yang penghasilannya tidak seberapa. Setiap pulang dari sekolah Sasa menjajakan kue buatan ibunya. Ada Kue Cucur, kue cubit, kue lumpia dan banyak lagi. Tak peduli Ejekan dari teman-temannya atau panasnya matahari.

“Ibu, Sasa pulang” ucap Sasa. “Maaf ya bu, hari ini uang hasil dari penjualan Kue cuma dapat 30.000 aja” sambung Sasa dengan raut muka sedih. “iya, enggak apa-apa sekarang kamu mandi terus kita makan bareng ya” kata Ibu Sasa.

Keesokan harinya, Hari ini sekolah diliburkan karena para guru sedang rapat akan menyenangkan bagi anak-anak lain tapi tidak dengan Sasa. Sasa berangkat lebih awal menjajakan kuenya. Mungkin adalah keberuntungan Sasa banyak yang membeli kuenya hingga tersisa 5 buah kue saja. Sasa berhenti di bawah pohon yang rindang sekedar beristirahat dan menghitung uangnya. “20.. 35.. 40… 60… 85..” ujar Sasa. “ya semuanya ada 150.000” sambung Sasa lagi.

“Nak… minta sedekahnya kami belum makan tiga hari” terdengar rintihan seorang yang sudah tua dan sangat berat. Terlihat Seorang Nenek tua berpakaian compang-camping dengan rambut lusuh meminta-minta. “iya nenek ini makan ya” ucap Sasa sembari memberikan Kue lumpia. “Ayo nek, ikut saya pulang sepertinya akan hujan” ajak Sasa.

Sesampainya di rumah, “Sasa!!!, siapa itu?, kenapa kau ajak nenek tua ini ke sini?” ucap Bapak Sasa dengan nada membentak. “Kasihan pak, nenek ini tidak punya uang untuk makan” ujar Sasa dengan nada gemetar. “Alahhh… paling juga alasan kamu mau minta tambahan uang jajan!!” ucap Bapak Sasa dengan penuh amarah. Saat itu Ibu Sasa sedang pergi ke Rumah Majikannya. “Astaghfirullah pak, Istighfar pak… Istighfar…” Ucap Sasa dengan wajah memelas. “Sok Suci!!”. Nenek tua itu hanya bisa diam terpaku di pojok teras rumah Sasa yang mungil melihat pertengkaran antara Ayah dan Anak.

Bapak Sasa lalu masuk ke dalam rumah. Sasa hanya menangis dan menangis. Tak lama kemudian bapak Sasa kembali ke teras rumah sambil melemparkan tas berisi pakaian Sasa. “Sudah sana!!, pergi dari sini kau tak pantas tinggal di sini lagi jadilah kau gelandangan bersama nenek tua!!” kata Bapak Sasa membentak.

Lalu Nenek tua itu menggandeng tangan Sasa pergi dari rumahnya. Tak seberapa jauh kemudian hujan turun dengan lebat disertai petir yang menggelegar. Mereka berdua berteduh di pos kamling, Sasa hanya bisa menangis dan berdo’a di dalam hati kecilnya. Setelah hujan reda, mereka berdua melanjutkan perjalanan hingga sampailah di sebuah rumah yang sangat besar dengan 2 buah mobil Avanza warna putih. “Kenapa kita ke sini nek?” tanya Sasa terheran-heran. “Inilah rumahmu” ucap Nenek tua. “Maksudnya?” Sasa masih heran. “Ya sebenarnya Nenek adalah seseorang yang kaya, tapi nenek kesepian buat apa harta banyak kalau kita sendiri, akhirnya nenek pun memutuskan jadi pengemis saja dan ternyata nenek bertemu dengan anak yang baik sepertimu, Nenek wariskan seluruh harta kekayaan nenek kepadamu” celoteh Nenek tua panjang lebar. “Apakah ini hanya mimpi?” tanya Sasa terheran-heran sekaligus tak percaya. “Ini bukan mimpi nak Sasa” jelas Nenek tua.

9 Tahun Kemudian…
Sekarang Sasa sudah berumur 18 tahun, walaupun menjadi Kaya Sasa tetap menjadi yang seperti dulu bahkan sudah dikenal banyak orang karena kebaikannya menjadi seorang yang dermawan. Kini Sasa Sudah masuk ke perguruan tinggi ternama di kotanya. Nenek tua sekarang sudah berumur 87 tahun. Beberapa tahun kemudian Nenek Sari, nenek tua itu telah tiada pada usia 92 tahun. Sasa sudah menjadi seorang Dokter dan orangtuanya kembali pada Sasa mereka bertiga hidup bahagia.

NASIHAT:
Bersabarlah engkau bila mendapat ujian dari yang di atas. Jangan cepat putus asa siapa tahu Allah Swt. akan memberi kebahagiaan dari mana saja.

Cerpen Karangan: Arifah Kaifah Yasak
Hai kawan,
Namaku Arifah Kaifah Yasak, kalian boleh panggil aku Rifah. Hobiku banyak Membaca buku, dengerin musik, membuat cerita,mengganggu Adik he he he. Kalau Jelek Sorry yah!
Semoga Karyaku ini diterbitkan.
Jangan lupa komen ya kakak-kakak, adik-adik dan yang baca ini.
See you…..
Salam kenal untuk teman-teman di manapun kalian berada. ^_^
Copyright © Cerpen Menarik dan Populer. All rights reserved. Template by Amanbet